MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
PEMASARAN
Disusun Oleh
:
ARIANTO
(1003021428)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku
bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan
perhatian penuh pada srategi pemasaran yang dijalankannya . Produk – produk
yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki
sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan
produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati
apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi
perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa
merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian
barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen pemasaran
paling atas hingga karyawan level bawah.
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya
saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk
lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan oleh
suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan bisnis. Persaingan
yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus terjadi harus dapat
dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar dapat secara proaktif
mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan
akan datang. Untuk membahas hal tersebut, lebih jauh kita akan bahas dalam
bab-bab berikut dari makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Permasalahan yang akan kita bahas dalam makalah
ini antara lain:
2.
Pengertian persaingan pemasaran .
3.
Jenis-jenis situasi yang dihadapi poleh suatu
perusahaan dalam menghadapi persaingan.
4.
Strategi apa yang dapat diterapkan dalam
menghadapi situasi-situasi tersebut.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Persaingan Pemasaran
Pada dasarnya kegiatan dan pengertian pemasaran berbeda jika dibandingkan
dengan kegiatan sejenis seperti kegiatan perdagangan, penjualan dan transaksi
yang dilakukan. Definisi pemasaran yang dikutip dari buku yang berjudul
‘Marketing Management Analysis’ karangan dari Philip Kotler menyatakan
pengertian pemasaran adalah “Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan
dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya”.
Kemudian pengertian lain pemasaran yang dikutip dari sumber American Marketing
Association tahun 1960, menyatakan bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai
“Pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari
produsen ke konsumen atau pihak pemakai”. Dalam melakukan kegiatan pemasaran
tak jarang suatu perusahaan menghadapi tantangan-tantangan baik dari dalam
perusahaan itu sendiri maupun dari perusahan-perusaan lain yang ingin berebut
pangsa pasar yang lebih besar.
2.2
Situasi-situasi yang dihadapi perusahaan, dalam melakukan kegiatan pemasaran
yaitu:
- Perusahaan berkompetisi dalam emerging industry
- Perusahaan berkompetisi dalam turbulent, high-velocity
markets
- Perusahaan berkompetisi dalam industri yang sudah mapan
(maturing industry)
- Perusahaan berkompetisi dalam industri yang stagnant atau
mengalami penurunan
- Perusahaan berkompetisi dalam fragmented industries
- Perusahaan mengejar pertumbuhan pesat
- Perusahaan berada pada industry leadership
positions
- Perusahaan berada pada posisi yang lemah secara kompetitif
atau karena kondisi krisis
- Perusahaan berada pada posisi runner-up
1) Perusahaan
yang berkompetisi dalam industri baru (emerging industry)
Industry yang bergerak dalam bisnis produk baru. Contoh produk dari industri
ini seperti komunikasi internet wireless, High-Definition TV (HD TV), dan layar
TV LCD.perusahaan harus berusaha membangun posisi aman dengan menyempurnakan
teknologi, menambah karyawan, membangun atau memperoleh fasilitas-fasilitas,
meningkatkan operasi, memperluas distribusi dan berusaha agar produk yang
ditawarkan dapat diterima.
a. Tantangan yang dihadapi
perusahaan dalam emerging industry:
- Akan ada banyak spekulasi mengenai bagaimana perusahaan akan
berfungsi, seberapa cepat perusahaan akan berkembang, dan seberapa besar
perusahaan akan berkembang. Hal tersebut dikarenakan pasar tempat
perusahaan beroperasi merupakan pasar baru sehingga data historis yang
tersedia sedikit. Data historis diperlukan untuk membuat proyeksi
penjualan dan laba.
- Teknologi yang digunakan untuk pembuatan produk untuk
emerging industry merupakan technological know-how atau multifaceted
technology. Technological know-how dikembangkan di dalam perusahaan
pionir, sementara multifaceted technology terdiri dari upaya-upaya
kolaboratif atau paralel dari beberapa perusahaan dan mungkin menjadi
persaingan dalam pendekatan teknologi
- Seringkali tidak ada kesepakatan tentang teknologi mana yang
akan menang atau atribut produk mana yang akan memuaskan keinginan/harapan
pembeli. Misalnya pada kasus high-speed internet
access di mana teknologi cable
modems, Digital Subscriber Line (DSL), dan teknologi wireless bersaing.
Selama kekuatan pasar belum menentukan/memilih, kualitas dan performa
produk-produk (untuk contoh di atas yaitu pada ketiga teknologi) dianggap
sama.
- Hambatan untuk masuk ke dalam emerging industry cenderung
rendah sehingga baik perusahaan baru maupun perusahaan yang sudah mapan
dapat dengan mudah memasuki industri ini jika industri ini dianggap
berprospek bagus atau kehadirannya dianggap sebagai ancaman bagi
perusahaan.
- Strong learning & experience curve effects bisa terjadi
sehingga price reduction dapat terjadi seiring meningkatnya volume dan
menurunnya biaya.
- Karena semua pembeli dalam emerging industri merupakan
first-time users, maka tugas pemasaran adalah mendorong pembelian awal dan
mengutamakan hal-hal yang menjadi perhatian konsumen seperti product
features, performance reliability, dan conflicting claims dari perusahaan
pesaing.
- Banyak pembeli potensial yang berekspektasi produk generasi
pertama akan segera berkembang sehingga mereka menunda pembelian sampai
teknologi dan desain produk matang serta produk generasi kedua atau ketiga
muncul di pasar.
- Terkadang perusahaan menghadapi masalah dalam mempertahankan
suplai bahan mentah dan komponen (sampai pemasok siap untuk memenuhi
kebutuhan industri).
- Perusahaan yang kekurangan modal untuk mendukung kebutuhan
penelitian & pengembangan (R&D) dan melalui beberapa tahun yang
belum optimal sampai produk diterima, kemungkinan berakhir dalam keadaan
merging dengan pesaing atau diambil alih oleh pihak luar.
B.Dua
critical strategic issues yang dihadapi perusahaan dalam emerging industry:
- Bagaimana membiayai operasi awal sampai penjualan dan
pendapatan jadi mapan.
- Segmen pasar yang mana dan keunggulan kompetitif apa yang
ingin dicapai untuk mempertahankan posisi front-runner.
Agar sukses dalam emerging industry,
perusahaan-perusahaan pada umumnya harus menggunakan salah satu atau lebih cara
stratejik berikut:
- Berusaha untuk menjadi industry leader pada masa awal.
Strategi yang berfokus pada diferensiasi, khususnya pada keunggulan teknologi
atau produk, menawarkan kesempatan terbaik untuk memperoleh keuntungan
kompetitif pada masa awal.
- Berusaha keras menyempurnakan teknologi, meningkatkan
kualitas produk dan membangun perfomance features tambahan yang menarik
- Mengadopsi secepat mungkin teknologi yang mendominasi. Namun
perusahaan harus berhati-hati atas teknologi dan desain produk yang
dipilihnya, terutama ketika terdapat banyak teknologi yang bersaing,
R&D memakan banyak biaya, dan teknologi berkembang pesat.
- Membentuk strategic alliances dengan pemasok-pemasok
utama/kunci agar memperoleh akses untuk berspesialisasi dalam skills¸
kemampuan teknologi, dan materials atau komponen-komponen penting.
- Memperoleh atau membentuk aliansi dengan
perusahaan-perusahaan lain yang memiliki keahlian teknologi yang
berhubungan atau melengkapi teknologi perusahaan sebagai sarana untuk
mengungguli pesaing dalam hal teknologi.
- Berusaha memperoleh keunggulan sebagai first mover terkait
dengan komitmen awal terhadap teknologi.
- Menarik new customer groups, new user applications, dan
memasuki daerah geografis baru (misalnya dengan strategic partnership atau
joint ventures jika sumber daya finansial menjadi kendala).
- Pertama menciptakan product awareness dengan membuat murah
dan mudah bagi first-time buyers untuk mencoba produk generasi pertama
dari perusahaan. Kemudian periklanan berfokus pada peningkatan frekuensi
dan membangun loyalitas merek.
- Menggunakan potongan harga untuk menarik price-sensitive
buyers
2)
Perusahaan berkompetisi dalam turbulent,
high-velocity market
Turbulent, high-velocity markets yang dimaksud di sini adalah industri yang
situasinya dikarakteristikkan dengan perubahan teknologi yang pesat, siklus
hidup produk yang pendek karena masuknya pesaing baru ke dalam pasar, gerakan-gerakan
kompetitif yang sering dilakukan oleh pesaing, dan fast-evolving customer
requirement and expectation. Biasanya terjadi pada pasar perangkat keras dan
lunak PC, video games, jaringan, telekomunikasi wireless, peralatan medis,
bioteknologi, prescription drugs, dan semua industri internet.Untuk menghadapi
persaingan yang ketat, perusahaan dapat mengambil salah satu sikap berikut:
a) Reacting to change, yaitu merespon produk baru pesaing
dengan cara menawarkan produk yang lebih baik, melayani perubahan selera dan
permintaan pembeli dengan redesign atau repackaging produk, atau mengubah fokus
iklan pada atribut produk yang lain. Reacting to change merupakan strategi
defensif sehingga cenderung tidak menciptakan peluang baru bagi perusahaan
saingan.
b) Anticipating change, yaitu menganalisis perubahan yang
akan terjadi, kemudian rencana untuk menghadapinya, lalu melaksanakan rencana
tersebut ketika perubahan terjadi (dengan penyesuaian seperlunya).
c) Leading change, yaitu dengan menjadi yang pertama
dalam menawarkan produk atau jasa baru. Leading change merupakan strategi
ofensif.
3)
Perusahaan berkompetisi dalam industri yang sudah
mapan (maturing industry)
Maturing industry adalah industri yang
pertumbuhannya telah bergerak dari pesat menjadi lambat dan semua pembeli
potensial telah menjadi pengguna produk industri tersebut. Beberapa strategic
moves yang dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam maturing
industry adalah pengurangan lini produk, meningkatkan efisiensi value chain,
memotong biaya, meningkatkan penjualan pada customer yang telah ada, meluaskan
operasi ke tingkat internasional, memperkuat jaringan.
4)
perusahaan berkompetisi dalam industri yang stagnant
atau mengalami penurunan
Agar sukses dalam industri ini, tiga hal
yang dapat dilakukan perusahaan:
1) Fokus pada segmen atau ceruk pasar dalam industri yang pertumbuhannya paling cepat.
2) Menekankan
diferensiasi yang berbasis peningkatan kualitas dan inovasi produk sehingga
dapat menciptakan permintaan dengan menciptakan segmen baru atau dengan
mendorong pembeli untuk membeli.
3) Menekan biaya dan berusaha menjadi
industry’s low-cost leader.
5)
Perusahaan berkompetisi dalam
fragmented industries
Karakteristik fragmented industries adalah tidak
adanya market leader yang memiliki jumlah pangsa pasar terbesar atau dengan
kata lain widespread buyer recognition. Contoh dari industri ini adalah:
penerbit buku, perbankan, restoran, akuntan public, hotel, dsb. Strategi-strategi
kompetitif pada fragmented industry meliputi:
- Merancang
dan menerapkan “formula” facilities. Biasanya strategi ini diterapkan pada
bisnis restoran atau ritel yang beroperasi di lebih dari satu lokasi
dengan merancang standardized outlet di lokasi yang strategis, biaya
minimal dan mengoperasikannya secara cost-effectively.
- Menjadi
low-cost operator dengan membuat biaya overhead operasi rendah,
produktivitas tinggi/biaya tenaga kerja murah, lean capital budget, dan
mengutamakan efisiensi seluruh operasi.
- Berspesialisasi
berdasarkan tipe produk, yaitu dengan fokus pada satu kategori produk atau
jasa.
- Berspesialisasi
berdasarkan tipe costumer. Perusahaan dapat fokus pada sebuah market niche
dalam fragmented industry.
- Fokus
pada daerah geografis tertentu. Sebuah perusahaan dalam fragmented
industry mendominasi industri secara keluruhan namun perusahaan dapat
mendominasi pada daerah lokal atau regional tertentu.
6) Perusahaan mengejar pertumbuhan pesat
- Perusahaan
yang menekankan pada pertumbuhan revenues dan earning yang pesat atau di
atas rata-rata dari tahun ke tahun, harus merumuskan strategic initatives
yang mengakomodasi tiga horizon waktu:
- Horizon 1 :
“Short-jump”, yaitu strategic initatives yang bertujuan untuk memperkuat
dan meningkatkan posisi perusahaan.
- Horizon 2 :
“Medium-jump”, yaitu strattives untuk meningkatkan sumber daya dan
kemampuan yang ada dengan memasuki bisnis baru yang berprospek.
- Horizon 3 :
“Long-jump”, yaitu strategic initiatives untuk mendirikan venture pada
bisnis yang sebelumnya belum pernah ada.
7)
Perusahaan
berada pada industry leadership
positions
Strategi yang dapat dilakukan perusahaan yang
merupakan industry leader:
- Bertahan
pada strategi ofensif
- strategi
untuk memperkuat dan mempertahankan posisi perusahaan.
- Muscle-flexing
strategy
8)
Perusahaan berada pada posisi runner-up
Tujuh strategi yang dapat dilakukan runner-up
companies:
- Strategi
ofensif untuk membangun pangsa pasar.
- Growth-via-acquisition
strategy
- Vacant-niche
strategy
- Specialist
strategy
- Superior
product strategy
- Distinctive-image
strategy
- Content
follower strategy
9)
Perusahaan berada pada posisi yang lemah secara
kompetitif atau karena kondisi krisis
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan perusahaan yang
berada dalam situasi ini:
a) Menjual asset untuk meningkatkan cash untuk menyelamatkan bisnis yang masih
bertahan
b) Merevisi
strategi yang ada.
c) Melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan
pendapatan.
d) Berusaha melakukan penghematan biaya
e) Mengkombinasi upaya-upaya di atas.
2.3 Tujuan Sistem Pemasaran
Secara umum, tujuan sistem pemasaran adalah sebagai
berikut :
1)
Memaksimumkan konsumsi
2)
Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi
3)
Memaksimumkan pilihan
4)
Memaksimumkan mutu hidup
2.4 Konsep
Pemasaran
Konsep-konsep
inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas,
nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan
pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.
Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu.
Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan
akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk
membelinya.
2.5 Manajemen
Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah
proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan
(Actuating) dan pengawasan.
Jadi
dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar
sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa untuk
dapat memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu manajemen
pemasaran harus mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh perusahaan
sebelum menentukan strategi apa yang yang cocok digunakan untuk menghadapi
situasi tersebut.
B.Saran
Dalam
menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangat penting
dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional dan
memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda
sebagai bagian penting dalam perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu
profitabilitas yang tinggi.
Daftar
Pustaka